Produsen perangkat dan infrastruktur telekomunikasi ZTE asal
China telah menjalin kesepakatan dengan penyedia jasa telekomunikasi SoftBank untuk
menyebarkan teknologi "pra-5G" di Jepang dan percobaan komersial pada
awal tahun 2016.
ZTE menyebut teknologi ini sebagai "pra-5G" yang
diklaim mampu menyediakan kecepatan lebih tinggi dari jaringan 4G.
Wakil Presiden ZTE Li Cui, mengatakan ZTE berencana
mendirikan pusat penelitian dan pengembangan teknologi nirkabel di Tokyo pada
akhir 2015, namun enggan mengungkap nilai investasi yang mereka keluarkan di
Jepang.
Secara global, ZTE menginvestasikan US$ 220 juta untuk
penelitian 5G dan teknologi komunikasi mobile antara 2015 sampai
2018.
"Tujuan kami adalah memanfaatkan teknologi inti 5G pada
jaringan komersial yang ada, sehingga pengguna dapat menikmati pengalaman
5G," katanya seperti dikutip dari Reuters.
ZTE merupakan salah satu produsen yang menyediakan perangkat
dan infrastruktur 4G LTE. Perusahaan mencatat kenaikan 42 persen laba bersih
kuartalan yang berakhir April 2014 karena permintaan kuat untuk infrastruktur
4G secara global.
Industri telekomunikasi sendiri memprediksi teknologi Internet
mobile 5G yang sesungguhnya akan hadir pada 2020. Saat ini para pemangku
kepentingan sedang melakukan penelitian dan pengembangan untuk mencari
definisi 5G.
International Telecommunication Union (ITU), organisasi
terpisah dari PBB yang mengatur teknologi komunikasi global, telah sepakat
mendefinisikan kecepatan maksimum Internet mobile generasi kelima tersebut
dapat mencapai kecepatan maksimal 20 gb per detik (Gbps).
ITU menargetkan teknologi 5G telah diterapkan pada gelaran
besar Olimpiade di PyeongChang, Korea, di mana menjadi momen pertama
kalinya Internet 5G dikomersialkan.
Setelah itu, ITU ingin mulai menerapkan spektrum
internasional untuk jaringan 5G pada 2019 sebagai bentuk persiapan untuk
peluncuran global pada 2020. (adt/eno)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar